A.
Teori
upah.
Ada
2 teori tentang upah:
a.
Teori
Tawar Menawar
Menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan oleh
tawar menawar di pasaran tenaga kerja. Pembeli ialah pengusaha yang membutuhkan
tenaga kerja dan penjualnya ialah calon karyawan, mungkin juga melalui
organisasi tenaga kerja sebagai perwakilan mereka. Jika titik keseimbangan yang
dicapai itulah yang menetapkan besarnya upah.
b.
Teori
standar hidup.
Didasarkan atas keyakinan bahwa buruh harus
dibayar secara layak agar dapat memenuhi kebutuhan standar hidupnya. Standar
hidup ini diartiakn cukup untuk membiayai keperluan hidup seperti makanan,
pakaian, perumahan, rekreasi, pendidikan dan perlindungan asuransi. Tidak ada
suatu cara yang dapat dipakai untuk menetapkan upah ini, dan pada umumnya penetapan
upah merupakan kombinasi dari berbagai pertimbangan
a.
Pengertian outosourtcing
Adalah penggunaan
tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaan tertentu yang spesifik. Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan
minimal dua hal yang musti dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis
pekerjaan yang umum di serahkan kepada tenaga dari luar tersebut.
b.
Motivating atau pemotivasian
Merupakan salah satu fungsi manajemen
berupa pemberian intruksi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela apa yang dikehendaki oleh atasan, pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditujukan agar
bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan
tugas-tugas sehingga mereka lebih berdaya guna dan berhasil guna.
c.
Job
Description
Merupakan
panduan dari perusahaan kepada karyawannya dalam menjalankan tugas. Semakin
jelas job description yang diberikan, maka semakin mudah bagi karyawan untuk
melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan.
d. Separation
Merupakan
pengakhiran hubungan kerja antara pekerja dan pengusaha yang dapat disebabkan
oleh berbagai macam alasan, sehingga berakhir pula hak dan kewajiban di antara
mereka.
Kegiatan produksi yang memikirkan pelestarian
lingkungan
Produksi
Bersih (cleaner production) bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan
terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan diseluruh tahapan proses
produksi. Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya-upaya untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi
diseluruh tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih,
diharapkan sumber daya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara
berkelanjutan. Secara singkat, produksi bersih memberikan dua keuntungan,
pertama meminimisasi terbentuknya limbah, sehingga dapat melindungi kelestarian
lingkungan hidup dan kedua adalah efisiensi dalam proses produksi, sehingga
dapat mengurangi biaya produksi.
Prinsip-prinsip
dalam produksi bersih diaplikasikan dalam bentuk kegiatan yang dikenal sebagai
4R, meliputi:
·
Reuse, atau penggunaan kembali adalah suatu teknologi
yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa mengalami
perlakukan fisika/kimia/biologi.
·
Reduction, atau pengurangan limbah pada
sumbernya adalah teknologi yang dapat mengurangi atau mencegah timbulnya
pencemaran di awal produksi misalnya substitusi bahan baku yang ber B3 dengan
B9 segregasi tiada.
·
Recovery, adalah teknologi untuk memisahkan
suatu bahan atau energi dari suatu limbah untuk kemudian dikembalikan ke dalam
proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi.
·
Recycling, atau daur ulang adalah teknologi
yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses
semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/kimia/biologi.
Tindakan yang perlu di ambil oleh pemimpin
perusahaan agar pesanan dari pelanggan dapat di layani tepat waktu
·
Perencanaan
Produksi
Pada
tahap awal inilah seluruh rencana produksi mulai dari kualitas produk,
kuantitas produk yang dihasilkan, bahan yang akan digunakan, target konsumen di
mana produk akan dipasarkan, jumlah tenaga kerja yang dipakai, atau departemen
lain yang berkaitan akan dibahas. Dalam tahap ini bahkan anggota tim bisa
mengajukan ide produk baru melalui proses yang disebut dengan brainstorming di
mana si pencetus ide harus meyakinkan seluruh timnya bahwa ide-nya relevan dan
efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi.
·
Pengendalian
Produksi
Agar
proses produksi dilakukan sesuai jadwal dan semua yang telah direncanakan dalam
proses perencanaan berlajan dengan lancar maka tahap ini harus dilakukan. Dalam
pengendalian produksi, jadwal kerja diatur, detail rencana sistem kerja juga
diatur, dan lain sebagainya. Tujuan dari tahap pengendalian produksi adalah
agar hasil produksi bisa berjalan efektif dan efisien.
·
Pengawasan
Produksi
Setelah
jadwal kerja dan rincian teknis telah disiapkan, saatnya untuk melakukan proses
produksi. Bersamaan saat melakukan proses produksi adalah pengawasan yang
dilakukan bertujuan agar hasil produksi yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan, selesai tepat waktu, tidak overbudget atau bahkan
kekurangan budget, kualitasnya sesuai dengan standard, dan lain sebagainya
hingga siap untuk dilemparkan ke pasar.
SUMBER
: