Istanbul - Indonesia dan Turki sepakat meningkatkan kerja
sama di bidang industri dan pengembangan teknologi untuk mengakselerasi
pencapaian target perdagangan kedua negara sebesar US$5 miliar dalam 5 tahun ke
depan.
Berdasarkan data Kemenperin, neraca perdagangan kedua
negara relatif masih kecil. Nilai impor Turki dari Indonesia pada 2010 tercatat
sekitar US$1,48 miliar, sedangkan ekspor Turki ke Indonesia hanya US$250 juta.
Nilai impor Turki dari Indonesia ini hanya berkontribusi 0,8 persen dari total impor
negara tersebut.
"Kerja sama industri ini diharapkan dapat memacu
perdagangan Indonesia dengan Turki," kata Menteri Perindustrian M.S.
Hidayat seusai bertemu dengan Menteri Sain, Industri dan Teknologi Turki Nihat
Ergun di Conrad Hotel, hari ini.
Pertemuan bilateral yang berlangsung tertutup sekitar 1
jam tersebut dilakukan di sela-sela 2nd D-8 Ministrial Meeting on Industry yang
berlangsung 4-6 Oktober di Istanbul, Turki.
Beberapa sektor yang dibahas dalam pertemuan bilateral
itu adalah, otomotif, mesin tekstil, dan elektronik serta peralatan militer
(industri pertahanan). Khusus di sektor otomotif, lanjut Hidayat, Turki
berminat bekerja sama mengembangkan komponen dan mesin. "Sektor industri
Turki cukup kuat."
Turki tercatat merupakan basis produksi pabrikan otomotif
Eropa dengan total produksi mencapai lebih dari 1,2 juta unit per tahun, jauh
lebih besar ketimbang Indonesia yang berkisar 800.000 unit. "Saat ini,
Turki sedang mengembangan merek otomotif nasional, dan kita bisa banyak belajar
dari mereka," katanya.
Sementara itu, di bidang mesin tekstil, Turki berencana
menanamkan investasi di Indonesia untuk mendukung program restrukturisasi
permesinan yang dilakukan Kementerian Perindustrian. "Saat ini, terdapat
sekitar 3.000 mesin pertekstilan yang harus direstrukturisasi," katanya.
Mesin-mesin produksi ini umurnya rata-rata di atas 25
tahun sehingga tidak kompetitif lagi dan harus diremajakan.
"Dari pada kita mengimpor mesin, lebih baik bekerja
sama dengan Turki untuk memproduksi mesin tekstil di Indonesia. Dalam hal
ini pemerintah bisa memberikan tax holiday. Akhir bulan ini, pembahasannya akan
difinalisasi di Jakarta," jelas Hidayat.
Data Perkembangan Ekpor Kelompok Hasil Industri ke Negara
Turki :
(Dalam ribuan US$; Sumber data: BPS,
diolah Kemenperin)
Data Perkembangan Impor Kelompok Hasil Industri ke Negara
Turki :
(Dalam ribuan US$; Sumber data: BPS, diolah
Kemenperin)
Sumber :
http://www.kemenperin.go.id/artikel/795/RI-Turki-Pererat-Kerjasama-Industri 27/06/2017 22:00WIB
http://www.kemenperin.go.id/statistik/query_negara.php?negara=154&jenis=e 28/06/2017 22:20WIB
http://www.kemenperin.go.id/statistik/query_negara.php?negara=154&jenis=i 28/06/2017
22:20WIB
Nama Anggota Kelompok :
1. Nurul
Hijriyati (25216621)
2. Yasita
Azalea Agusfine (27216726)
3. Pradhitya
Wahyutama (25216770)